Mukomuko – Proyek Balai untukPembangunan Drainase sepanjang ruas jalan litas Sumbar tepatnya dikabupaten mukomuko di duga asal jadi. Proyek balai yang di laksanakan sistem sewakelola ini di duga merubah Speksipikasi, proyek balai tersebut yg di turunkan oleh pemerintah untuk menguranggi penganguran di wilayah mukomuko, malah jadi sorotan warga Pembangunan balai tersebut dengan mengurangi pengaguran ada nya wabah copid-19, Pengerja nya tidak boleh memakai tenaga dari luar. Dan juga tidak di benarkan pelaksananya Subkon.
Di kabar kan salah satu warga anang hasim, pembangunan drenase sepanjang ruas jalan tersebut “Busuk Di Dalam Bagus Di Luar Bagus” Pembangunan drainase tersebut sangat tak wajar karna semen pasangan batu nya dapat di kupil pakai jari dan lasung di plaster tentu nya drenase itu nanti cepat keropos dan tidak akan bertahan lama.Ungkap Anang.
Lanjut Anang, Pembangunan tersebut, di kerjakan oleh tenaga luar Daerah dan di kelola subkon, Sehinga pembangunan tersebut di duga menyipang dari peraturan yang di sapa kan oleh pihak Balai.
Pembangunan dari balai tersebut sangat jelas regulasi pelaksanaan nya, pengerja nya di kerja kan oleh warga setempat di karnakan ada nya wabah copid 19 dan tidak di benarkan memakai subcon. ternyata jauh dari peraturan itu semua.
Anang juga menyapai kan, saya berharap kepada pemerintah balai, dapat tinjau langsung di lokasi pembangunan dan dapat di korscek pembangunan tersrbut, di karna kan pembangunan drenase tersebut tidak terpantau oleh pelaksana proyek. Tutup anang.
Sa,at di tanyakan salah satu pengerja drainase tersebut, yang sedang ber istirahatyang engan di sebut nama nya, menyapai kan. Saya berkerja sama subcon mas, dan saya tidak tau siapa yang punya kontrak nya, yang saya tau, sama subcon nya dan gaji kami juga di bayar oleh beliau tutup nya.
Sa,at di hubungi pehak kontrak proyek drenase sepanjang jalan litas tersebut, Anggi menyapai kan, pembangunan itu adalah pembangunan padat karya tunai. dan memang benar pembangunan itu proyek dari balai, pengerja nya dan juga mandor nya seharus nya dari desa yang di tempat kan pembangunan itu, tapi saya kuwalahan utuk mencari tenaga kerja nya, saya juga telah melayang kan surat kepada kades desa setempat agar dapat bersama sama ber asumsi dalam pengerjaan nya, Menyakut pembangunan drainase yang dapat di kumpil pakai jari itu, di karna kan belum di plaster dan juga belum di penising..tutupnya.(Rudi )