Donald Trump Janji Bolehkan Gereja Terlibat Politik

648

Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mencetuskan kontroversi setelah bersumpah membolehkan gereja dan lembaga bebas pajak lain terlibat dalam kegiatan politik. Sontak, pernyataannya tersebut mengundang kecaman berbagai pihak.

Para kritikus mengklaim tindakan itu diambil sebagai balas jasa kepada penganut Kristen yang mendukungnya dalam pemilihan presiden November 2016, selain karena ambisi pribadinya menjadikan rumah ibadah itu sebagai alat politik. Seperti dilansir Reuters pada 3 Februari 2017, Trump menyampaikan sumpahnya di hadapan politikus Amerika, pemimpin agama, dan tamu negara, termasuk Raja Abdullah dari Yordania, pada Kamis, 2 Februari 2017.

Pernyataan Trump terkait dengan rencana membatalkan Amendemen Johnson yang disahkan pada 1954. Amendemen Johnson melarang organisasi bebas pajak, seperti rumah ibadah, lembaga amal, dan lembaga pendidikan, secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam kampanye politik, baik mendukung maupun menentang calon politik.

“Saya akan membatalkan Amendemen Johnson dan mengizinkan perwakilan agama berbicara secara bebas tanpa takut hukuman. Saya akan melakukannya,” kata Trump.

Sebelum ini, Trump membantah amendemen itu ketika berkampanye dan mendapat dukungan pemimpin Kristen, termasuk Presiden Universitas Liberty Jerry Falwell Jr.

Perubahan atas Amendemen Johnson membutuhkan kesepakatan Kongres yang dikuasai Partai Republik. Rabu lalu, anggota legislatif partai itu memperkenalkan langkah untuk merevisinya.

Setelah Trump mengeluarkan pernyataan itu, Ketua Dewan Perwakilan Republik Paul Ryan mengatakan mendukung penghapusan Amendemen Johnson.

Namun kritikus, termasuk kelompok Americans United for Separation Church and State, menyuarakan keprihatinan terkait dengan hal itu.

“Presiden Donald Trump dan sekutunya dalam agama ingin membuat rumah ibadah di negara ini sebagai komite aksi politik. Ini juga akan menyebabkan rumah ibadah berfokus pada usaha untuk mendapatkan dukungan calon guna meraih bantuan keuangan dan lain-lain. Ini bakal menjadi bencana bagi gereja dan politik di negara ini,” ucap direktur eksekutif kelompok itu, Barry Lynn.

Pada acara itu, Trump turut mencemooh aktor Arnold Schwarzenegger, penggantinya dalam reality show di televisi, Celebrity Apprentice, menyusul penurunan jumlah penonton.

Trump juga mengklaim hampir semua negara di dunia mengambil keuntungan dari Amerika. (Net)