Anggota Banser Bakar Bendera HTI, Direktur JEMPOL: Harus Dilidik Untuk Diketahui Motivasinya

627

Jakarta – Viralnya video di media sosial terkait oknum anggota Banser membakar bendera tauhid membuat resah sebagian masyarakat.

Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), menyatakan pembakaran itu sebenarnya dilakukan pada bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sekaligus untuk menjaga kalimat tauhid.

“Teman-teman di Garut yang membakar itu melihat bendera tersebut sebagai bendera HTI,” ujar Gus Yaqut, Senin (22/10/2018).

Menurut Gus Yaqut, dirinya memiliki perspektif sendiri terkait peristiwa ini. Dia mengatakan pembakaran yang dilakukan itu untuk menghormati dan menjaga kalimat tauhid. Sebagai organisasi, HTI sendiri sudah dibubarkan oleh pemerintah karena dianggap mempunyai paham anti-Pancasila.

Terkait hal tersebut, Direktur Eksekutif Jaringan Eksekutif Marketing Politik (JEMPOL), Gusti Rahmat memiliki penilaian yang berbeda terhadap tindakan Banser Garut tersebut.

“Motivasi anggota GP Ansor Garut harus ditelusuri. Karena ditahun politik ini, semua hal menjadi sangat sensitif,” Ujar Gusti Rahmat, kepada tajam.co.id pada Senin, (22-10-2018).

Menurut Gusti, anggota GP Ansor Garut tersebut harus dilidik oleh pihak kepolisian agar tidak menimbulkan keresahan dimasyarakat.

“Harus dilidik oleh kepolisian walaupun tindakan tersebut harus dimulai jika adanya laporan dari masyarakat. Karena bisa menimbulkan perpecahan antar anak bangsa. Apalagi saat ini, menurut pengamatan saya isu seperti ini masih menjadi isu utama di Pilpres,” ujar Gusti Lagi.

Selain itu, Gusti juga sangat menyayangkan sikap Banser Garut yang sangat emosional terhadap atribut HTI.

“HTI memang telah dibubarkan karena dianggap ormas Anti Pancasila, tapi terkadang masyarakat sering salah paham dengan sikap emosional teman-teman di Banser. Saya berharap sikap seperti ini tidak diulangi karena bisa merugikan silaturahmi antar anak bangsa,” tegas Gusti. (A1)