Lebong – Pelaksanaan final Lebong Champion League (LCL) 2021 yang mempertemukan kesebelasan Bintang Fc vs Bermani Jank FC, pada hari Kamis (20/01) di GOR terpusat Kecamatan Lebong Selatan,yang sempat terjadi perkelahian akhirnya berujung Laporan.
Hal terungkap setelah adanya laporan yang masuk di Polres Lebong Polda Bengkulu dari salah seorang pemain dari Bintang FC, Julian Hadi (35) terkait dugaan penganiayaan yang dialaminya pada saat bertanding melawan kesebelasan Bermani Jank FC.
Kapolres Lebong, AKBP Ichsan Nur SIK mengatakan bahwa untuk masalah insiden keributan yang berujung penganiayaan pada pelaksanaan final LCL beberapa waktu yang lalu, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan atas dugaan penganiayaan dan Saat ini satuan dari reskirm sudah menindaklanjutinya secara professional, sampainya, kemarin ( Selasa ,25/01/22).
Kapolres Lebong Menjelaskan, setelah Adanya laporan yang diterima pihaknya akan segera memanggil pihak-pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan LCL baik itu panitia pelaksana, saksi-saksi serta pihak lainnya untuk dimintai keterangan guna mengungkap dugaan tindak pidana penganiayaan.
” Kita akan segera lakukan pemanggilan saksi – saksi, termasuk anggota kita yang melakukan pengamanan akan kita mintai keterangan.” Jelas Kapolres Lebong.
Kapolres Lebong mengatakan, untuk pelaksanaan LCL sendiri dirinya memastikan bahwa pihaknya tidak ada memberikan izin keramaian. Namun jika adanya bentuk yang sifatnya keramaian masyarakat dipastikan dilaporkan ke Satuan tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Lebong, namun untuk kompetisi bola izin kemungkinan dikeluarkan tim satgas, ketika dari Polres tidak mengikuti rapat.
” Kita masih melakukan penyelidikan, jika sudah ada perkembangan lebih lanjut akan kami ekspose kembali.” Pungkas Kapolres Lebong.