Bengkulu utara – Bantaun Covid 19 melalui Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos Menuai Protes Warga Datar Macang kepada pihak pememerintah Desa , Belakangan ini desas desus rumor yang beredar ditengah tengah masyarakat wilayah kadun 3 Desa Datar Macang Ada Dugaan Pemotongan Uang Bantuan Sosial Tunai (BST) Yang dilakukan oleh Oknum Kadun Desa setempat. Dengan Dalih Ongkos mobil Sebesar Rp. 50 ribu rupiah dimintak kepada masyarakat yang mendapatkan Bantuan Dana Dari Kemnsos BST , diakuai oleh warga Kadun 3 .Diantara nya Tuhirmansyah menyampaikan kepada awak media pakarnews, Iyo dek kami keberatan nian Duit kami dimintak samo kadun Rp.50 Ribu Rupiah perorang Dek, Alasannyo untk Ongkos mobil.padahal kami ado motor dan kami bisa sendiri ke Kantor pos Lubuk Durian,Tapi kecek kadun “Amen udi lok berakat dewek pakai motor Keme Coa Murusne, Ungkap nya menirukan Kata Kadun, Kalu ndak di urus Duit tu kito pakai mobil samo2-samo” Nah kami meraso kebertan nian dek. Tindakan yg dilakukan kadun tiga.
Senada ditambahkan pula oleh Narti kami keberatan nian pak, “ Memang nian kami di ajak oleh kadun naik mobil galo –galo pakai motor idak buli.alasannyo kalu naik motor kami idak ndak ngurus pencaiaran Bantuan BST ini Pak , Pas la cair kami nerimo Duit Rp.600 ribu rupiah .abis itu kadun mintak Rp.50 ribu rupiah untuk Ongkos Mobil , Kami Orang 20 dikumpulkan dan dimintak Duit sejumlah Rp.50 ribu rupiahPerorang nya, Uuntuk Bayar Mobil ado jugo yang Rp.100 ribu.Alasannyo dapek Dua bulan PencairanBantuan BST, Dalam hal ini kami warga kadun tiga sangat keberatan nian hal yang dilakukan oleh Kadun Aspari. Kenapa kami keberatan ” warga yang lain dapek BLT DD Rp.600 ribu rupiah idak ado Dipotong”U ujarnya,
Senada Ditambahkan Oleh Bukri Tokoh masyarakat Desa Datar Macang sekaligus Mantan Kepala Desa , “Saya sangat Prihatin Betul Kondisi seperti ini, Saya didatangi oleh warga mengadu kepada saya dan Cerita kepada saya hal-hal yang seperti ini, Saya sangat kasihan dengan masyarakat yang dilakukan Pemotongan dengan dali Ongkos Mobil,T tidak wajar Kadun berlaku seperti itu, terlebih lagi dalam hal ini Kepala Desa ikut serta mengantar Rombongan warga ke Kantor Pos Lubuk Durian yang mengetahui hal yang dilakukan oleh kadun tiga, Meminta Uang perorang warga sebesar Rp. 50 ribu rupiah dalam pencairan Bantuan BST, Dengan dali ongkos mobil.
Ditambahkan pula oleh Bukri, Pemerintah Datar Macang dalam hal musyawarah Pembangunan Desa belum pernah mengundang kami , Kami sebagai Tokoh Masyarakat Di antara nya, Saya Mantan Kades, Mantan Ketua BPD , Mantan Anggota BPD dan Tokoh Pemuda seperti Adik kami ini Bustanir, Lanjut Bbukri, Kami ini masyarakat Datar macang kenapa kami tidak pernah diundang dan dilibatkan dalam hal Apapun di Desa, Termasuk musyawarah pengusulan pembangunan Desa, malah yang diundang oleh Kades Orang-Orang yang tidak memahami kondisi Desa , Saya bukan propokator Dek” Ujar Bukri, Ini masyarakat datang dan mengadu keluhan nya kepada saya, Bahkan masyarakat ini sudah mulai mengalang Tanda Tangan kepada warga , Bahwasan nya mereka tidak mau lagi dipimpin oleh Kades Sekarang ini, Dengan Alasan Kades tidak Memahami Masyarakat, Contoh kata bukri Kalau masyarakat disiko ado yang Pesta danTidak Memakai Pelaminan dan Salon Andri milik Kades, Maka Kades pasti Tidak Datang KeA acara pesta itu, Kareno T idak Memakai Pelaminan Andri Salon Milik Pak Kades, Ungkap Bukri, Seyogyanya Sebagai Seorang Pemimpin Yang Di tua kan Di Desa ( Kades) Tidak boleh demikian, Unjar Bukri
Ketika Wartawan Media Pakarnews, Mencoba Untuk mengkonfirmasi kades via telpon Untuk minta Hak Jawab nya namun tidak bisa dihubung Nomor Henpond Kades berada diluar jangkauwan, sampai berita ini diturunkan belum ada Hak jawab kades Untuk menyikapi hal ini. ( Rinto )