Bengkulu Utara – Pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bengkulu Utara sepertinya dengan sengaja mengabaikan pendataan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Desa, hal ini mencuat setelah munculnya data perangkat desa masuk kedalam data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) padahal sebelumnya pihak Dinsos lah yang meminta agar pihak Pemdes melakukan pendataan untuk penerima BLT di Desa masing-masing namun dari pihak Dinsos memunculkan data yang berbeda tidak seperti data yang dikeluarkan desa artinya pihak Dinsos tidak menggunakan data yang di kelola oleh desa dalam penyaluran dana BLT. Hal ini di sampaikan oleh Sekretaris PPDI Bengkulu Utara Basuki Rahmat Selasa, 11/5/2020.
“Kita sangat terkejut ketika ada kawan kita sesama perangkat desa masuk dalam daftar penerima BLT seperti yang diberitakan, makanya tadi kami menemui pihak Dinsos tujuannya mengklarifikasi masalah ini. Jangan sampai kami perangkat desa mendapat citra buruk di mata masyarakat. Karena data yang kami kirim ke Dinsos itu sudah bersih dari namanya perangkat desa, tidak mungkin kami ingin menjatuhkan diri kami sendiri,” Ujar Basuki
Ditambahkanya bahwa kawan-kawan perangkat desa sudah bekerja dengan maksimal dalam melakukan pendataan tapi data yang keluar dari Dinsos berbeda dengan data yang kami olah.”Kami bingung dalam hal ini, mengapa ada perbedaan data yang kami sampaikan ke Dinsos berbeda dengan data yang dikeluarkan Dinsos. Contoh seperti kawan kami mungkin dulunya dia masuk dalam kategori tidak mampu namun sekarang menjabat sebagai perangkat desa, untuk itu kami mintak agar masalah ini segera di selesaikan karena sekarang masyarakat mengira perangkat desa bermain dalam pendataan penerima BLT,” Ujar Basuki
Sementara itu Kadis Sosial Bengkulu Utara Suwanto saat di konfirmasi belum bisa memberikan penjelasan.(Red)
