Jakarta – Menteri Negara BUMN Erick Thohir yang baru terpilih sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mempercayakan kursi Sekretaris Jenderal organisasi itu kepada praktisi ekonomi syariah, Iggi Haruman Achsien.
Nama Iggi disebutkan Erick Thohir diakhir sambutan yang disampaikannya di pengujung Musyawarah Nasional V MES secara virtual, Sabtu petang, (23/1).
“Pada kesempatan ini saya ingin mengusulkan agar saudara Iggi Haruman Achsien sebagai Sekjen yang membantu saya. Mohon diperkenankan” ujar Erick Thohir.
Iggi adalah Ketua Panitia Munas V MES. Ia dikenal sebagai Komisaris Bank Muamalat. Posisi ini mulai didudukinya tahun 2014. Sejak 2018 ia menjadi pelaksana Presiden Komisaris Bank Muamalat. Selain posisi di lembaga keuangan syariah itu, Iggi juga merupakan salah seorang Tim Ahli Wakil Presiden Maruf Amin.
Sebagai ketua umum yang baru terpilih, Erick Thohir memiliki waktu satu bulan untuk menyusun kepengurusan. Adapun Wakil Presiden Maruf Amin menyarankan agar kepengurusan disusun dalam waktu dua minggu.
Erick Thohir ingin sesegara mungkin menyelesaikan susunan kepengurusan MES periode 2021-2024 dalam waktu satu minggu. “Kita harus memanfaatkan momentum ini,” ujar dia
Empat Program Utama
Di dalam sambutan itu, Erick Thohir memperkenalkan empat program utama yang akan dikerjakan kepengurusan MES periode 2021-2024. Dia mengatakan, program ini ril dan harus dapat diimplementasikan.
Pertama, pengembangan pasar industri halal di dalam dan di luar negeri. “Karena kita adalah negara yang punya market yang besar. Ketika marketnya kita sudah pegang, tentu untuk ke luar negeri kita punya pondasi yang lebih mudah” ujar Erick Thohir.
Perogram kedua adalah meneruskan pengembangan industri keuangan syariah yang memanfaatkan trend masyarakat digital. “Suka atau tidak suka kita harus menguatkan fintech dan industri keuangan syariah secara modern tanpa meninggalkan kearifan lokal kita,” sambung dia.
Ketiga, menciptakan iklim investasi yang bersahabat yang melibatkan pengusaha daerah. Hal ini perlu dilakukan agar tidak tercipta kesenjangan. “Kita bangun perusahaan-perusahaan daerah agar menjadi juara-juara di daerahnya sehingga menjadi platform penarik pengusaha kecil lainnya,” kata Erick lagi.
Terkahir, pembinaan ekonomi syariah dimulai dari pedasaan secara berkelanjutan agar Indonesia memiliki pondasi ekonmi syariah yang kuat. Erick akan memulai itu dari nol.
Erick Thohir juga mengajak seluruh pemangku kepentingan dan pengurus yang nanti terbentuk untuk saling bertukar pikiran. “Bapak dan ibu adalah ujung tombak yang tahu denyut nadi di daerah. Yang harus kita sepakati, program ini perogram ril dan nyata yang dapat diimplementasikan” demikian disampaikan Erick Thohir. [***]