Pemuda Muhammadiyah Minta Panji Banyak Lagi Belajar

1300

Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Razikin menilai pernyataan komedian Pandji Pragiwaksono yang menganggap Muhammadiyah elitis dan jauh dari masyarakat sebagai ucapan yang ngawur.

Sebelumnya, Pandji membandingkan riwayat FPI dengan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mengenai kedekatan dengan masyarakat.

“Pernyataan Pandji terkait Muhammadiyah dan NU yang jauh dengan masyarakat, pernyataan Pandji itu ngawur dan bodoh,” kata Razikin kepada Pakarnews.id Kamis (21/1/2021).

Razikin menilai kontribusi sosial yang telah dilakukan NU dan Muhammadiyah selama ini tak dapat ditandingi dengan FPI. Ia mengatakan NU dan Muhammadiyah merupakan wajah dari ummat Islam Indonesia sesungguhnya.

“Karena itu saudara Pandji perlu banyak membaca agar memahami peta sosial masyarakat Indonesia. Kalau Pandji melawak, melawaklah dengan baik dan benar,” tutur Razikin.

Lebih lanjut, Razikin menyarankan Pandji perlu banyak membaca sejarah terkait riwayat ormas NU dan Muhammadiyah di Indonesia.

Ia tak ingin ucapan Pandji justru menimbulkan kemarahan kader-kader NU dan Muhammadiyah. Terlebih, saat ini mereka banyak yang berjuang membantu korban bencana alam di pelbagai daerah Indonesia saat ini.

“Perlu banyak baca, jangan asal ngoceh saja, ocehan saudara itu dapat menimbulkan kemarahan kader-kader Muhammadiyah terutama yang sekarang sedang berjuang membantu masyarakat di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat,” ucap Razikin.

Meski demikian, Razikin menegaskan Pemuda Muhammadiyah tetap mengapresiasi kehadiran ormas apapun yang ingin berkontribusi di tengah masyarakat. Ia mengatakan upaya membantu sama saja dengan berlomba untuk kebaikan sesama.

“Ayo deh saudara Pandji, kita berlomba-lomba berbuat baik untuk masyarakat, Pandji harus lebih peka terhadap situasi dan keadaan masyarakat,” kata dia.

Terpisah, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Sunanto menilai pihaknya belum berencana memberikan langkah lanjutan menyikapi pernyataan Pandji tersebut. Ia mengaku memberikan kesempatan bagi Pandji untuk tabayun dan membaca kembali sejarah.

“Langkah hukum, langkah terakhir,” tukas Sunanto.

Pandji sempat melontarkan pernyataan yang menuai kontroversi dalam video yang berjudul ‘FPI Dibubarin Percuma?’. Video itu di unggah di kanal YouTube miliknya, Panji Pragiwaksono.