Toba, Pakarnews.id – Kartini manurung (43) janda beranak tiga, warga Desa Sibaruang Kecamatan Lumbanjulu Kabupaten Toba, kini hidupnya memprihatikan. Selain sering sakit-sakitan, Kartini juga harus bekerja sendiri karena suami sudah lama meninggal dunia.
Kartini dan anaknya tinggal di sebuah rumah berlantai tanah yang sangat tidak layak dihuni. Dinding papan yang terbuat dari bilik bambu juga sudah pada berlobang karena sudah lapuk dan atap seng yang banyak bocor.
Semenjak suaminya meninggal, Kartini harus menghidupi ketiga anaknya yang masih sekolah di SMA, SMP dan SD. Mereka harus bekerja mengambil upah pada warga lain demi hidup mereka.
Kartini Manurung hanya menerima BLT (Bantuan Langsung Tunai) satu kali pada bulan Mei 2023 lalu. “Saya hanya menerima BLT sekali saja. Itupun bukan Mei tahun ini.
Selanjutnya tak pernah dapat lagi”terang Kartini dirumahnya, Sabtu (12/7/2023). Keterangan dari Pendamping PKH Kecamatan Lumbanjulu bahwa tahun 2018, Kartini pernah menjadi peserta PKH. Namun setelah suaminya meninggal dunia, Kartu Keluarga tidak muncul lagi karena NIK tidak padan dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang membuat Kartini tidak bisa mendapatkan BANSOS berupa PKH.
“Bila malam hari hujan disertai angin kencang, kami kedinginan karena angin masuk ke dalam rumah kami” lanjut Kartini.
Kartini sangat berharap ada yang berbaik budi bisa membantu meringankan beban keluarganya. Dia sangat berharap rumahnya bisa diperbaiki agar rumah yang layak huni. (HSL)