Rosjonsyah Kerja Keras, Lebong Berhasil Produksi Banyak Padi

956

Bupati Kabupaten Lebong Dr. Rosjonsyah yang juga Cawagub Bengkulu berhasil membawa Kabupaten Lebong sebagai penghasil padi terbanyak di Provinsi Bengkulu hal ini disampaikan langsung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu yang telah mencatat produksi padi Kabupaten Lebong pada 2019 mencapai 58.244 ton.

Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Provinsi Bengkulu Fatihuddin mengatakan produksi padi jenis batet varietas lokal Kabupaten Lebong, Bengkulu tertinggi di Provinsi Bengkulu.”Padi lokal Kabupaten Lebong, varietas batet hanya dapat dipanen setiap enam bulan sekali, tapi petani mampu melipatgandakan capaian gabah untuk digiling menjadi beras,” ujar Fatihuddin.

Produksi padi varietas lokal tersebut, lanjutnya, terus naik. “Pada 2018 lalu, produksi hanya mencapai 41.113 ton. Lalu pada 2019 naik menjadi 58.244 ton,” tukas Fatihuddin.Produksi ini menjadi capaian paling tinggi dari 10 kabupaten/kota di Bengkulu yang juga menanam padi sawah dan ladang. Ternyata panen varietas lokal asal Lebong, antara lain padi batet mampu memberikan produksi melimpah.

Adapun luas lahan yang ditanami pada 2019 mencapai 64.407 hektare (ha) dan produksinya mencapai 296.472 ton gabah kering giling (GKG). “Jika gabah ini dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras di Provinsi Bengkulu pada 2019 mencapai 169.878 ton,” imbuhnya.

Dari hasil Survei KSA, kata Fatihuddin, pola panen padi di Provinsi Bengkulu pada periode Januari hingga Desember 2019 lalu. Relatif sama dengan pola panen 2018 karena puncak panen padi terjadi pada bulan Maret.

Sementara luas panen terendah terjadi pada Desember dan total luas panen padi pada 2019 seluas 64.407 ha dengan luas panen tertinggi terjadi pada Maret, yaitu sebesar 9.759 ha dan luas panen terendah terjadi pada Desember, sebesar 1.727 ha.

Jika dibandingkan antara total luas panen padi pada 2018 dengan 2019, ternyata terjadi penurunan sebesar 1.484 ha atau 2,25 persen.Namun, total produksi padi di Provinsi Bengkulu pada 2019 sekitar 296.472 ton GKG atau mengalami peningkatan sebanyak 7.662 ton atau 2,65 persen dibandingkan 2018. Sementara itu, peningkatan produksi terbesar pada 2019 dibandingkan 2018 terjadi pada Februari, yaitu sekitar 11.395 ton.(Media Indonesia/Nandar)