Bengkulu – Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) telah melalukan survei terkait Pilkada Provinsi Bengkulu yang akan di digelar 9 Desember mendatang yang mana Hasilnya menurut Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbaz mengungkapkan bahwa SMRC telah melakukan survei sebanyak tiga kali untuk Provinsi Bengkulu, yakni pada bulan Agustus 2019, Januari 2020, dan Juli 2020.
Ada tiga temuan penting dari hasil survei yang ia utarakan, yakni tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang cukup tinggi. Lalu Rohidin yang cukup disukai warga, dan peluangnya yang cukup besar untuk menang Pilgub 9 Desember 2020 mendatang.
“Ada tiga temuan penting yang ingin saya sampaikan. Pertama, tingkat kepuasan publik terhadap gubernur petahana konsisten cukup tinggi, dan yang kedua pak gubernur petahana bapak Rohidin cukup disukai oleh mayoritas warga Provinsi Bengkulu,” kata pria bergelar PhD tersebut.
“dan yang ketiga yang paling penting adalah bapak Rohidin Mersyah sebagai gubernur petahana juga masih mendapatkan dukungan tertinggi di antara calon-calon gubernur yang akan berkompetisi pada pilkada tahun 2020 ini. Jika keunggulan bapak Rohidin ini terus bisa dipertahankan dan konsisten sampai Desember 2020 maka saya optimis bahwa beliau memiliki peluang yang cukup besar untuk kembali terpilih sebagai gubernur di Provinsi Bengkulu,” pungkasnya.
Sementara itu, terkait bakal pendamping Rohidin yang sudah digadang-gadang nama Sujono yang juga Ketua DPW PKS Provinsi Bengkulu, menurut Rohidin hal tersebut belum final. Balon wagub masih terbuka lebar untuk siapapun. Semua akan dibahas oleh parpol koalisi nantinya. “Akan kita bahas dengan PKS, Golkar dan partai lainnya yang akan berkoalisi,” ujarnya. Termasuk juga mempertimbangkan perkembangan politik di Provinsi Bengkulu. Begitupun hasil survei juga akan dilihat nantinya. Baru akan diputuskan balon wagub. “Kita lihat perkembangan politik terakhir,” tutup Rohidin
Untuk di ketahui bersama bahwa lembaga survei SMRC merupakan lembaga survei yang sangat terkenal di Indonesia yang sudah sering melakukan survei yang kajiannya jarang meleset dari fakta.(Red)