Helmi Hasan Dan Ijazah

1693

Walikota Bengkulu Helmi Hasan sekarang sedang menjadi pembicaraan di tengah masyarakat Bengkulu. Setelah upayanya datang bersama pasukan membawa sejumlah uang untuk mengambil ijazah salah satu siswa yang masih tertahan di SMKN 6 Kota Bengkulu.

Helmi Hasan yang pernah kalah melawan Gubernur Rohidin Mersyah pada perhelatan Pilkada 2019 yang lalu tampaknya sangat bersemangat mengkritisi setiap problem yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu, mulai dari jalan rusak di kampung bali sekarang ijazah ntah apalagi besok.

Sikap kritis dan perhatian dari sosok Helmi Hasan banyak di ancungi jempol banyak pihak. Namun Helmi Hasan juga di minta untuk introspeksi diri apa lagi soal ijazah.

Karena masalah ijazah ini masalah lama, atas dasar itulah kita kira Gubernur Rohidin membuat program pembebasan uang spp namun sayang program ini belum terealisasi secara maksimal karena masih menunggu regulasi.

Helmi Hasan yang kemungkinan akan maju kembali melawan Rohidin Mersyah pada perhelatan Pilkada 2024 di minta untuk fokus juga membenah kota Bengkulu yang masih butuh perhatian. Mulai dari banjir, utang Bank BJB, Konflik SD 62 dan banyak lagi lainnya. Kalo semua permasalahan di kota yang menjadi tanggung jawab Helmi Hasan selaku Walikota Bengkulu selesai, kemungkinan di tahun 2024 situasi politik 2019 bisa berubah.

Problem ijazah bukan suatu yang baru dan bukan hanya terjadi di SMK 6 Bengkulu hal ini juga terjadi di SD maupun tingkat SMP. Ini masalah lama kebetulan saja baru Helmi Hasan yang membuat situasi menjadi viral.

Problem ijazah tertahan bukan hanya faktor SPP namun juga ada faktor miskomunikasi antara siswa dan sekolah. Padahal semua sekolah baik SMA, SMP, maupun SD sudah menyatakan sikap tidak ada ijazah yang di tahan namun siswalah yang tak berusaha mengambilnya.

Kita sekarang hanya bisa menduga apakah ada kaitannya kepedulian Helmi Hasan hari ini dengan Pilkada 2024. Semoga niat tulus dari sosok Helmi Hasan memang dari hari bukan karena kepentingan politik semata serta bukan karena ingin menjatuhkan rivalnya.

Penulis

Evi Kusnandar

Ketua Bidang Hikmah Pemuda Muhammadiyah Bengkulu