Bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemprov Bengkulu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah pantau progres pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera Bengkulu- Curup- Lubuk Linggau, dengan cara Fun Bike bersama sepanjang 6 Km.
Dikatakan Gubernur Bengkulu ke-10 ini, sesuai dengan jadwal, pihak PT. Hutama Karya (HK) dan PT. Hutama Karya Infrastruktur (HKI) targetkan pengerjaan proyek Jalan Tol Bengkulu- Curup- Lubuk Linggau tahap pertama sepanjang 17,6 Km rampung akhir 2021.
“Untuk ukuran perkembangan pembangunan tol saya kira ini pembangunan yang boleh dikatakan paling cepat. Namun demikian kita tetap butuh support dari semua pihak, agar semua tahapan yang dilakukan teman-teman HK dan HKI bisa sesuai dengan jadwal yang ditetapkan,” jelas Gubernur Rohidin, Jum’at (12/02).
Gubernur Rohidin menegaskan, pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya maksimal untuk melanjutkan pembangunan di Bumi Rafflesia tercinta ini.
Percepatan Pembangunan Infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD 2020-2024) di Provinsi Bengkulu. Mencakup pembangunan jalan Trans Pulau Enggano, pengembangan Bandara Enggano, update progress Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional di Bengkulu Tengah, serta pembangunan jalan tol Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu.
“Pembangunan insfrastruktur ini sebagai urat nadi untuk menghubungkan kawasan produksi dengan distribusi, mempermudah akses ke kawasan wisata, mendongkrak lapangan kerja baru, dan mempercepat peningkatan nilai tambah perekonomian masyarakat kita,” papar Rohidin.
Ia berpendapat, pembangunan yang dilakukan di Provinsi Bengkulu merupakan hasil kerja sama yang baik antar semua pihak yang didukung oleh masyarakat. Maka, cita-cita bersama untuk menjadikan Bengkulu Maju akan membuahkan hasil yang maksimal.
Kelancaran transportasi akan memudahkan akses logistik, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan menunjang geliat pariwisata di Bumi Rafflesia.
Bila sebelumnya akses tol dirancang melintasi dari Kota Begkulu – Lubuk Linggau, saat ini telah dilakukan revisi dimana jalan tol juga melintasi wilayah Curup, Rejang Lebong.
“Ini agar tol juga dapat diakses masyarakat di sana. Mengingat Rejang Lebong sebagai penghasil komoditi pangan yang mayoritas berupa sayuran, sehingga bila ada tol di sana, distribusi hasil bumi tentu akan semakin lancar dan pertumbuhan ekonomi terus meningkat. Ini juga yang harus menjadi pembahasan lebih lanjut,” pungkas Rohidin.